Inter forward Eder mengatakan kualifikasi Liga Champions adalah satu-satunya tujuan Inter dalam kampanye ini, setelah penalti Mauro Icardi yang kontroversial berhasil lolos imbang 1-1 melawan Bologna untuk mempertahankan awal Luciano
Spalletti yang tak terkalahkan sebagai bos. Eder - yang menggantikan Joao Mario yang mengecewakan di awal babak kedua bentrokan Serie A Selasa - memenangkan tendangan penalti dengan cara yang tidak disengaja, membuat sebagian besar tabrakan dengan Ibrahima Mbaye yang jatuh. Namun demikian, penalti diberikan - bahkan setelah wasit berkonsultasi dengan asisten videonya - Icardi melangkah untuk membatalkan pembuka menakjubkan Simone Verdi. Dan Eder mengatakan bahwa Inter, yang duduk di puncak klasemen Serie A dengan 13 poin dari lima pertandingan pembuka seri A, memiliki pandangan mereka saat kembali ke elit Eropa meskipun tampil di bawah performa di Renato Dall'Ara. "Tujuan kami adalah Liga Champions dan kami harus berjuang dengan segala cara untuk itu," Eder, yang menambahkan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan memanfaatkan bangku Inter, kepada Premium Sport. "Kami tahu bahwa kami melakukan dengan baik di semua bidang sebagai sebuah tim, tapi kami tahu Bologna adalah tim yang bagus, dan mereka menyulitkan Napoli, bahkan jika Napoli berhasil menang. "Kami harus berjuang untuk itu Kami ingin menang tapi penting untuk tidak kalah. "Kita perlu memperbaiki, Napoli dan Juve memiliki sesuatu yang lebih, kita hanya bisa melihat diri kita sendiri." Lopetegui Belum Tenang meski Spanyol Pesta Delapan Gol
Tim nasional Spanyol menang besar atas Liechtenstein pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018. Sergio Ramos memimpin rekan-rekannya mencetak delapan gol tanpa balas ke gawang timnas Liechtenstein dalam duel penyisihan Grup G, Selasa (5/9/2017) atau Rabu dini hari WIB. Kemenangan ini membuat Spanyol mantap di puncak klasemen sementara. La Furia Roja mengumpulkan total 22 poin, unggul tiga angka atas Italia yang menduduki peringkat kedua. Meski menang dengan skor telak, pelatih Julen Lopetegui mengaku belum merasa tenang. Spanyol hingga saat ini belum memastikan tiket lolos secara otomatis ke putaran final Piala Dunia 2018. Menyadari hal tersebut, Lopetegui merasa timnya belum berada dalam posisi yang menguntungkan. Mereka mesti berjuang lagi dalam dua pertandingan tersisa. "Kami dibilang sudah dekat dengan tiket lolos ke Piala Dunia, tetapi sebenarnya itu belum berarti apa-apa," ujar Lopetegui seperti dilansir BolaSport.com dari Marca. "Kami masih harus menghadapi dua lawan tangguh pada Oktober," tambahnya. Dua lawan yang dimaksud Lopetegui adalah Albania yang kini menduduki peringkat ketiga Grup G dan Israel. Tim nasional yang terakhir disebut cukup menyulitkan timnas Italia pada laga yang digelar bersamaan dengan Liechtenstein vs Spanyol di mana Israel hanya kalah 0-1 di markas Italia. Alex Ferguson Dulu Sering Marahi Rooney dan Ryan GiggsMantan penyerang Manchester United, Wayne Rooney, mengaku bahwa dirinya dan Ryan Giggs merupakan pemain yang paling sering diomeli oleh Sir Alex Ferguson ketimbang pemain lainnya.
Sir Alex Ferguson dikenal sebagai manajer yang galak. Para pemain yang tampil di bawah performa dipercaya bakal mendapat omelan dari manajer tersukses Manchester United itu. Metode mengomeli yang paling dikenal dari diri Sir Alex adalah "hairdryer treatment". Wayne Rooney dan Ryan Giggs merupakan dua dari beberapa pemain yang paling diandalkan oleh Sir Alex di Man United. Namun, ternyata kedua sosok penting itu adalah yang paling sering mendapat "hairdryer treatment" dari sang manajer. "Hal tersebut sering terjadi kepada saya dan Giggs lebih dari pemain mana pun. Namun, ia tahu kapan harus menemui kami berdua," kata Rooney kepada talkSPORT. "Dia manajer terbaik dan tidak pernah membuat sesuatu menjadi rumit. Dia memiliki keseimbangan yang tepat dan kemampuan interpersonal tidak ada yang dapat menandingi. Dia tahu siapa saja pemain yang dapat ia andalkan dan rangkul," tuturnya. Rooney berada di bawah penanganan Sir Alex sejak didatangkan dari Everton pada awal 2004-2005 hingga sang manajer memutuskan pensiun pada akhir 2013-2014. Selama 10 tahun, Rooney berhasil membatu Sir Alex mengantarkan Man United meraih lima gelar Liga Inggris, dua Piala Liga Inggris, satu Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Mantan penyerang Manchester United, Wayne Rooney, mengaku bahwa dirinya dan Ryan Giggs merupakan pemain yang paling sering diomeli oleh Sir Alex Ferguson ketimbang pemain lainnya. Sir Alex Ferguson dikenal sebagai manajer yang galak. Para pemain yang tampil di bawah performa dipercaya bakal mendapat omelan dari manajer tersukses Manchester United itu. Metode mengomeli yang paling dikenal dari diri Sir Alex adalah "hairdryer treatment". Wayne Rooney dan Ryan Giggs merupakan dua dari beberapa pemain yang paling diandalkan oleh Sir Alex di Man United. Namun, ternyata kedua sosok penting itu adalah yang paling sering mendapat "hairdryer treatment" dari sang manajer. "Hal tersebut sering terjadi kepada saya dan Giggs lebih dari pemain mana pun. Namun, ia tahu kapan harus menemui kami berdua," kata Rooney kepada talkSPORT. "Dia manajer terbaik dan tidak pernah membuat sesuatu menjadi rumit. Dia memiliki keseimbangan yang tepat dan kemampuan interpersonal tidak ada yang dapat menandingi. Dia tahu siapa saja pemain yang dapat ia andalkan dan rangkul," tuturnya. Rooney berada di bawah penanganan Sir Alex sejak didatangkan dari Everton pada awal 2004-2005 hingga sang manajer memutuskan pensiun pada akhir 2013-2014. Selama 10 tahun, Rooney berhasil membatu Sir Alex mengantarkan Man United meraih lima gelar Liga Inggris, dua Piala Liga Inggris, satu Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. |
Archives
February 2018
Author
Saya suka membaca dan membuat artikel. Artikel yang saya buat untuk membantu teman-teman untuk mendapatkan informasi dan lain-lainnya. Terima kasih sudah berkunjung diblog saya. Artikel
|